Mapealizer’s 0n bloG

Just another WordPress.com weblog

MAPEAL MERAPI 2009

DSCN0099

Jumat sore 18 april  tiga anggota Mapeal (Nur “opor”, Eka “kucluk”, Aris “sumbu” dan Pamuji  (simpatisan,penduduk lokal lereng merapi,mahasiswa STIM YKPN) berangkat menuju gunung Merapi.

jalur barat (babadan magelang)

DSCN0191

Jalur ini merupakan jalur yang jarang dilalui pasca eurupsi merapi 2006, sehingga jalur ini lumayan ekstrim dan licin. Seperti halnya jalur selatan (kinahrejo,cangkringan,sleman) yang sudah tidak bisa dilalui pasca eurupsi tersebut yang menyebabkan jalur tertutup material vulkanik sehingga rawan buat para pendaki. Jalur yang aman dan mudah melalui jalur utara (selo,boyolai) jalur ini banyak digunakan oleh para pendaki. Melalui jalur barat harus lebih hati-hati dan sesekali harus keluar dari jalur untuk menghindari luapan material vulkanik yang menutupi jalan. Dari jalur ini melintasi sisi barat lereng gunung merapi menuju sisi utara, dan berakhir di pos pasar bubrah sebelum menuju puncak gunung merapi.

Pos terakhir Pasar Bubrah

DSCN0120

Pasar bubrah merupakan pos terakhir sebelum menuju puncak, pos ini merupakan pertemuan dari tiga jalur pendakian yaitu jalur barat, jalur utara dan jalur timur (klaten). Biasanya di pos yang konturnya landai dan luas ini para pendaki mendirikan tenda dan bermalam sebelum menuju puncak untuk mendapatkan sunrise pada pagi hari. Di pos ini pula kami beristirahat sebelum sumit attact dan bertemu dengan beberapa kelompok pendaki dari berbagai daerah, salah satunya darilampung yang sedang melakukan ekspedisi lintas jawa, mereka baru saja turun dari gunung semeru jawa timur dan langsung melanjutkan pendakian ke gunung merapi. Setelah dari merapi mereka bermaksud melanjutkan pendakian ke gunung merbabu, gunung selamet dan gunung gede-pangrango (jawa barat).

Puncak  Merapi

DSCN0056

Setelah cukup istirahat dan mengisi perut kami melanjutkan pendakian menuju puncak. Dari pos diperlukan sekitar 1-2 jam untuk sampai puncak, kondisi medan dan jalur tidak beraturan membuat sulit perjalanan kami. Dengan sesekali merangkak kami lewati sedikit demi sedikt jalur yang tingkat kemiringanya sekitar 70 derajat. Seratus meter sebelum puncak kami harus pandai mencari jalur yang aman, karena di beberapa jalur mengeluarkan gas vulkanik yang berbahaya. Setelah beberapa jam melalui medan yang terjal akhirnya kami berempat sampai juga di puncak merapi yang selalu diselimuti gas vulkanik. Selama 1  jam di puncak kami habiskan waktu untuk berfoto ria sambil menikmati secangkir kopi panas dan beberapa batang rokok kretek sebagai perayaan mencapai puncak merapi yang penuh dengan resiko. Pemandangan yang sungguh luar biasa, dari sisi timur kita bisa melihat hamparan pegunungan mulai dari gunung lawu (karanganyar) hingga gunung bromo dan semeru (jawa timur). Dari sisi utara kita bisa melihat hamparan pegunungan mulai dari gunung merbabu, hingga gunung ungaran (semarang). Dari sisi barat lebih menakjubkan lagi, kita bisa menikmati hamparan gunung kembar sumbing-sindoro hingga gunung selamet (purbalingga), apalagi jika mendapatkan sunset, wuih.. sungguh lur biasa karunia Tuhan. Benar-benar anugerah dari Tuhan kami bisa menikmati ciptaannya yang sangat mempesona dari puncak merapi..

Perjalanan pulang

DSCN0175

Setelah puas di puncak yang minim oksigen kami memutuskan untuk turun, kembali kami harus hati-hati menuruni jalur bebatuan yang labil dan mudah longsor. Satu jam kemudian kami tiba di pos pasar bubrah untuk istirahat dan makan sebelum turun menuju pos pendakian. Setelah culup istirahat dan makan kami melakukan koordinasi, dan hasil keputusan bersama kami turun melalui jalur timur (selo boyolali). Karena jalur tersebut lebih aman dibandingkan jalur barat (babadan) yang licin dan berbahaya. Dengan perlahan karena kondisi fisik yang mulai drop kami menuruni punggung hingga ke lereng, dua jam kemudian akhirnya kami tiba di pos pendakian selo boyolali. Di pos ini kami membersihkan diri dan istirahat sejenak sebelum menuju jalan raya tempat kami menunggu bus untul menuju magelang. Sesampainya di magelang kami melanjutkan perjalanan dengan menumpang bus jurusan jogja..

DSCN0007 DSCN0023 DSCN0018

DSCN0035 DSCN0085 DSCN0103

So, buat temen-temen yang kemaren tidak bisa ikut masih banyak agenda pendakian Mapeal di tahun ini, kalau tidak ada aral salah satunya ekspedisi lintas timur ke 3 (gunung rinjani NTB, dan gunung semeru jawa timur). Dan yang sudah menjadi agenda tahunan Mapeal yaitu pendakian masal dan KTA di gunung merbabu di akhir semester ini. Ayo siapa aja boleh ikut..yang penting utamakan safety prosedure dan kode etik pecinta alam, niscaya semuanya akan tercapai tujuan kita..

Salam rimba..

April 24, 2009 Posted by | 1 | Tinggalkan komentar

MINI REUNI ALUMNI MAPEAL 2009

mini reuni mapeal 09

Pemilu tanggal 9 april kemaren ternyata membawa angin segar juga buat kita, libur panjang pemilu temen-temen alumni Mapeal yang yang bekerja di luar Jogja dan jawa menyempatkan diri untuk singgah di Jogja. Dari koordinasi temen-temen sebelumnya akhirnya mempertemukan kita yang sudah lama tidak kumpul dan melakukan kegiatan bersama.

ngumpul bareng di wall mapeal

kumpul di dpn halaman wall climb

Hari jumat sore acara dimulai dengan kumpul bersama di halaman wall Mapeal, sore itu temen-temen dari luar Jogja ada bang Rulli “lobon” yang baru datang dari Samarinda, Mas Jati, mas Dadang “kentir” dan temannya dari Jakarta, mas Toyo dari korea (kroya). Sedangkan temen-temen dari Jogja area ada bang Jhon, Adit “ceile”, Agus “kutang”, Pulung “cawet”, Endro “gembel”, Firman “kodok”, Ekobudy “keonk”, Elkas “marconax”, Ganjar “gembong”, Asih “monot”, Sella “geni”, Mengot “aja” dan masih banyak lagi.. Acara waktu itu dibuka dengan obrolan ringan seputar kabar masing, terus dilanjutkan dengan topik obrolan yang lebih serius yaitu membahas masalah organisasi dan wall yang kondisinya memprihatinkan.. Foto-foto jelas dong, sekarang teman-teman sudah mulai narsis abis..tapi tak apalah memang lagi zamannya, kalau tak narsis kapan kita mau pede, yang penting tak kelewat narsis. Acara berlanjut sampai malam, obrolan mulai tambah seru melepas temu kangen malam itu.. Diiringi alunan musik ala anak-anak Mapeal waktu dulu macam Slank, Iwan Fals, Bob Marley, Gombloh, dangdut yang bikin semangat bergerak dan sedikit request musik zaman sekarang yang melo bikin loyo, adil bukan.. Acara malam itu hanya sampai jam 23.00 ditutup dengan makan malam bersama, karena hasil obrolan malam itu disepakati kita akan Fun Caving (susur goa cerme imogiri) pada sabtu paginya.

fun caving goa cerme imogori & berlalanjut sampai parangtritis..

ngecamp di goa cerme memasuki goa cerme berbasah ria di dalam goa

Sabtu pagi 11 april temem-temen berkumpul di halaman wall Mapeal, bersiap untuk berangkat ke goa Cerme Imogiri. Pagi itu ada tambahan beberapa orang yang ikut, dengan menggunakan bis milik kerabat Adit “ceile”,lumayan dari pinjaman bis tersebut bisa mengurangi anggaran. Sampai di goa Cerme langsung memasang tenda doom untuk mengantisipasi datangnya hujan (safety procedure). Setelah sarapan bersama penyusuran goa dimulai, sekitar 25 orang masuk goa bersamaan, banyak caver pemula saat itu tapi karena goa Cerme merupakan goa horisontal dan sebagai objek wisata jadi bukan suatu hambatan buat para caver pemula. Dengan menggunakan penerangan perlahan temen-temen mulai menikmati pemandangan di dalam goa yang menakjubkan, goa horisontal yang di dalamnya terdapat aliran sungai, kolam-kolam kecil dan air terjun yang airnya jernih menjadikan kami ingin berlama-lama di dalam goa. Tapi karena jumlah jumlah caver yang masuk lumayan banyak sehingga membuat persediaan oksigen di dalam goa menipis, memaksa kami untuk tidak berlama-lama di dalam goa. Kami terus menyusuri goa yang digenangi air sungai, sesekali kami harus merayap dan menyelam melewati celah-celah batuan stalagtit dan stalagmit yang indah bercahaya terkena sorot kamera. Setelah dua jam menyusuri goa mulai merasakan udara segar yang masuk ke dalam goa, akhirnya sampai juga di ujung hulu mulut goa. Dengan pakaian yang basah kami keluar dari mulut goa menuju basecamp, perjalanan menuju basecamp sekitar 30 menit melintasi ladang dan kebun jati milik warga setempat. Sesampaianya di basecamp kami istirahat sebentar dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. Sekitar jam 4 sore setelah mandi dan ganti baju saatnya untuk packing dan melanjutkan perjalanan menuju pantai Parangtritis.  Di pantai Parangtritis kami bermaksud mennejar sunset, tapi sayang cuaca yang rada mendung dan waktu terlalu sore, sunset di Parangtritis tidak terlihat. Setelah foto-foto bersama kami melanjutukan perjalanan pulang menuju kampus. Pada acara mini reuni saat itu sayang sekali temen-temen mapeal angkatan muda banyak yang pulang kampung, jadi tidak bisa ikut. Thanks semuanya atas partisipasi dan kerjasamnya, di lain waktu kita bikin acara serupa yang lebih heboh lagi. Masih banyak sungai-sungai yang merindukan untuk kita arungi, masih banyak gunung-gunung merindukan untuk kita daki. Keep spirit bro… Mapeal selalu dihati.. Tuhan bersama orang-orang berani..

salam lestari…

April 24, 2009 Posted by | 1 | Tinggalkan komentar

31th mapeal anniversary

Mapeal merupakan salahsatu Unit Kegitatan Mahasiswa Pecinta Alam di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta, pada tanggal 10 maret 2009 lalu mapeal genap berusia 31 tahun, usia yang cukup matang tentunya. Dalam perkembangannya tentu mapeal mengalami pasang surut, sempat di bekukan dan dibatasi kegiatannya oleh lembaga kampus pada akhir tahun 2004 – 2008, namun tidak menyurutkan kami untuk terus mengembangkan diri dalam peningkatan sdm di dalam maupun di luar lembaga kampus. Selama 4 tahun dibekukan mapeal selalu berusaha untuk tetap eksis dengan melakukan swadaya maupun bantuan dari para senior yang tetap support terhadap mapeal dalam melaksanakan kegiatannya. Selama 4 tahun pula mapeal dihadapkan pada situasi yang sulit dimana banyak sekali permasalahan dan kendala yang dihadapi. Namun kami harus tetap survive dalam situasi dan kondisi apapun seperti yang diajarkan oleh para pendahulu kami di mapeal. Kondisi alam yang berubah ubah, cuaca yang tidak bisa di tebak selama kami melakukan kegiatan di alam bebas, menjadikan kami menjadi jiwa yang tangguh dalam menghadapi situasi sesulit apapun. Yang kelak proses tersebut akan menjadi bekal kami dalam menjalani hdup yang makin keras. Dengan kebersamaan dan tali persaudaraan yang erat kami bahu membahu melewati segala rintangan tersebut. Saat ini di zaman lebih modern dan era globalisasi banyak generasi muda yang apatis dan hedonis , menjadikan generasi muda yang cuek bibeh dengan situasi yang ada, tidak mau susah dan hanya bersenag-senang menikmati fasilitas yang sudah ada dari orang tuanya. Ini merupakan tantangan buat kami ke depan untuk menanamkan pada generasi muda terutama anggota Mapeal dan mahasisa STIM YKPN tentang nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang erat dalam berorganisai yang saat ini mulai terkikis termakan zaman.

Dalam rangka memperingati hut mapeal yang ke 31 ada beberapa rangkaian kegiatan:

Malam tirakatan

malam tirakatan di loby kampus DSCN1284 DSCN1324

Seperti tahun-tahun sebelumnya malam tirakatan diadakan pada selasa malam tanggal 10 maret 2009, bertempat di loby utama kampus STIM YKPN, dalam acara ini dihadiri oleh para anggota mapeal, senior mapeal, tamu undangan dari beberapa UKM STIM YKPN dan beberapa tamu undangan dari organisasi pecinta alam dari kampus lain, salah satunya utusan dari Mapala Gunati Universitas Sunan Gunung Jati Cirebon. Tapi sayang ibu Rallina selaku Ketua STIM YKPN dan Pembina UKM Mapeal tidak bisa hadir karena sedang ada acara keluarga yang tidak bisa ditinggalkan, namun ucapan selamat via telepon sudah merupakan suatu penghargaan yang sangat bernilai buat kami. Pada acara tirakatan ini dimulai dengan sambutan dari ketua panitia HUT Mapeal ke 31,ketua umum Mapeal, dewan senior Mapeal, tamu undangan,doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh ketua umum Mapeal dan makan bersama. Setelah makan bersama acara dilanjutkan ke halaman wall climbing Mapeal dengan melakukan sharing dan canda tawa dengan diselingi alunan music umplug yang beraliran etnic dari teman- teman sekber PPA DIY. Dan acara malam tirakatan tersebut berakhir pada pukul satu dini hari dengan memberikan cinderamata buat para tamu undangan. Harapan diadakan acara ini sebagai renungan, bahwa di usia yang matang ini kita harus semakin dewasa dan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya dalam menjalankan organisasi dan menumbuh kembangkan tali silaturahmi antar anggota Mapeal, dewan senior Mapeal, lembaga kampus, UKM kampus dan OPA lain.

Aksi Sosial Donor Darah

DSCN1356 unit transfusi darah DSCN1377

Sebagai wujud kepedulian Mapeal terhadap sesama di rangkaian HUT Mapeal ke 31 ini, kami melakukan aksi donor darah, mengingat kebutuhan stok darah di rumah sakit dan PMI menipis seiring sedang mewabahnya demam berdarah di DIY. Acara ini terselenggara berkat kerjasama Mapeal dan PMI cabang Sleman yang sudah terjalin cukup lama pada aksi yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Acara ini bertempat di ruang utama UKM, sebagai pendonor tidak hanya dari anggota Mapeal tapi juga mengajak mahasiswa lain sebagai wujud kepedulian terhadap sesama yang sedang membutuhkan setes darah.

Aksi Bersih Lingkungan

hmmm..... bersih2... cintailah tanaman agar menyejukkan bumi..

Belakangan ini kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sangat sedikit, dimana banyak masyarakat membuang sampah sembarangan yang dapat menyebabkan sanitasi menjadi tidak lancar, sehingga air menggenang dan menimbulkan banjir dan wabah penyakit. Untuk itu kepedulian Mapeal tidak hanya sebatas sesama, tetapi terhadap lingkungan kami juga peduli dan suatu kewajiban untuk menjaga kebersihan dan kelestariannya. Tentunya dengan lingkungan di sekitar kita yang bersih dan lestari maka kita akan hidup dengan sehat, nyaman dan terhindar dari ancaman bencana. Kegiatan ini melakukan bersih di lingkungan kampus STIM YKPN, kami juga mengajak mahasiswa lain untuk membiasakan hidup yang bersih dan menjaga kelestrian lingkungan di sekitar masing-masing.

salam lestari…

April 24, 2009 Posted by | 1 | Tinggalkan komentar

000_0837

Tentang kiprah advokasi MAPALA

Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) adalah bagian yang tak terpisahkan dalam berbagai proses advokasi WALHI Yogyakarta selama ini. Sumbangsihnya beragam, dalam konteks kampanye, pengorganisasian masyarakat hingga riset.

Soal penghijauan lahan, MAPALA (anggota Walhi) beberapa kali menggelar aksi ini. Diantaranya, penghijauan di bantaran sungai Gajahwong Yogyakarta dan sungai Elo Magelang. Ratusan bibit pohon ditanam di kedua wilayah tersebut sebagai upaya mencegah terjadinya erosi dan sebagai tempat resapan air.

Sebagai media kampanye, kegiatan ini untuk mengajak publik luas turut serta memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan. Apalagi kedua sungai tersebut merupakan salahsatu sumber pemenuhan kebutuhan bagi kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat sekitar sungai.

Majestik 55 Fakultas Hukum UGM, Mapala STTL, Mapalaska UIN Sunan Kalijaga, Cakrawala, Mapala Janagiri Universitas Janabadra, Mapeal STIM YKPN, Mapala UMY, Mapala UNISI UII, Sasenitala ISI, dan Caravan adalah Mapala anggota Walhi yang menginisiasi kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Kesepuluh MAPALA ini juga terlibat dalam berbagai penanganan bencana, baik saat gempa bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah maupun erupsi Merapi tiga tahun silam. Adapun keterlibatanya, mulai dari pembangunan posko bencana, pendistrian bantuan, evakuasi, pengobatan gratis. Dari masa tanggap darurat hingga masa rehabilitasi.

Riset pemetaan kawasan juga dilakoni. Pemetaaan Wilayah Kelola di Merapi misalnya. Riset dan Pemetaan dilakukan di Dusun Ngandong dan Dusun Pelemsari. Dalam kegiatan tersebut menghasilkan draft kelola wilayah Merapi yang berbasis Masyarakat dan peta Dusun Ngandong dn Dusun Pelemsari.

Pemetaan wilayah juga dilakukan di wilayah Panatai Kukup, Gunung Kidul. Latar belakang dari kegiatan ini guna menginisiasi pembuatan Rencana Induk Pengelolaan Pariwisata Masyarakat (RIPPMA). Tujuannya untuk menghasilkan peta kawasan peta kawasan dan draft kelola rakyat.

Aksi Penolakan BAQ

Aksi penolakan pertemuan Better Air Quality (BAQ), diawali permohonan pemerintah kota meminta WALHI sebagai SC dalam proses pelaksanaannya. Namun dikarenakan berbagai hal seperti pembiayaan pelaksanaan tersebut dari ADB dan World Bank, maka WALHI secara tegas melakukan penolakan terhadap rencana pertemuan tersebut. Pada akhirnya pertemuan yang digelar di Hotel Hayyt tersebut menjadi awal pembuktian penolakan WALHI bersama berbagai elemen yang lain untuk melakukan penolakan secara keras. Berhubung di sekitar Hotel Hayyt dekat sekali dengan lembaga anggota WALHI (Mapeal STIM YKPN) maka proses pendistribusian informasi di laksanakan di sekitar posko Mapeal. Secara langsung dan tidak langsung Kelompok Pecinta Alam juga menjadi aktor dalam aksi penolakan pertemuan BAQ tersebut. Aksi ini sebagai bentuk penolakan, juga diarahkan pada public pressure terhadap penggunaan dana hutang luar negeri yang membebani rakyat untuk program peningkatan kwalitas udara bersih perkotaan Yogyakarta.

Kendala dan hambatan dalam menggelar berbagai kegiatan juga ada, mulai dari masalah koordinasi hingga persoalan teknis di lapangan. Pembenahan mesti selalu dilakukan dimulai dari masalah dan kendala yang dihadapi selama ini.

Salam lestari..

April 5, 2009 Posted by | 1 | Tinggalkan komentar