Mapealizer’s 0n bloG

Just another WordPress.com weblog

000_0837

Tentang kiprah advokasi MAPALA

Komunitas Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) adalah bagian yang tak terpisahkan dalam berbagai proses advokasi WALHI Yogyakarta selama ini. Sumbangsihnya beragam, dalam konteks kampanye, pengorganisasian masyarakat hingga riset.

Soal penghijauan lahan, MAPALA (anggota Walhi) beberapa kali menggelar aksi ini. Diantaranya, penghijauan di bantaran sungai Gajahwong Yogyakarta dan sungai Elo Magelang. Ratusan bibit pohon ditanam di kedua wilayah tersebut sebagai upaya mencegah terjadinya erosi dan sebagai tempat resapan air.

Sebagai media kampanye, kegiatan ini untuk mengajak publik luas turut serta memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan. Apalagi kedua sungai tersebut merupakan salahsatu sumber pemenuhan kebutuhan bagi kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat sekitar sungai.

Majestik 55 Fakultas Hukum UGM, Mapala STTL, Mapalaska UIN Sunan Kalijaga, Cakrawala, Mapala Janagiri Universitas Janabadra, Mapeal STIM YKPN, Mapala UMY, Mapala UNISI UII, Sasenitala ISI, dan Caravan adalah Mapala anggota Walhi yang menginisiasi kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Kesepuluh MAPALA ini juga terlibat dalam berbagai penanganan bencana, baik saat gempa bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah maupun erupsi Merapi tiga tahun silam. Adapun keterlibatanya, mulai dari pembangunan posko bencana, pendistrian bantuan, evakuasi, pengobatan gratis. Dari masa tanggap darurat hingga masa rehabilitasi.

Riset pemetaan kawasan juga dilakoni. Pemetaaan Wilayah Kelola di Merapi misalnya. Riset dan Pemetaan dilakukan di Dusun Ngandong dan Dusun Pelemsari. Dalam kegiatan tersebut menghasilkan draft kelola wilayah Merapi yang berbasis Masyarakat dan peta Dusun Ngandong dn Dusun Pelemsari.

Pemetaan wilayah juga dilakukan di wilayah Panatai Kukup, Gunung Kidul. Latar belakang dari kegiatan ini guna menginisiasi pembuatan Rencana Induk Pengelolaan Pariwisata Masyarakat (RIPPMA). Tujuannya untuk menghasilkan peta kawasan peta kawasan dan draft kelola rakyat.

Aksi Penolakan BAQ

Aksi penolakan pertemuan Better Air Quality (BAQ), diawali permohonan pemerintah kota meminta WALHI sebagai SC dalam proses pelaksanaannya. Namun dikarenakan berbagai hal seperti pembiayaan pelaksanaan tersebut dari ADB dan World Bank, maka WALHI secara tegas melakukan penolakan terhadap rencana pertemuan tersebut. Pada akhirnya pertemuan yang digelar di Hotel Hayyt tersebut menjadi awal pembuktian penolakan WALHI bersama berbagai elemen yang lain untuk melakukan penolakan secara keras. Berhubung di sekitar Hotel Hayyt dekat sekali dengan lembaga anggota WALHI (Mapeal STIM YKPN) maka proses pendistribusian informasi di laksanakan di sekitar posko Mapeal. Secara langsung dan tidak langsung Kelompok Pecinta Alam juga menjadi aktor dalam aksi penolakan pertemuan BAQ tersebut. Aksi ini sebagai bentuk penolakan, juga diarahkan pada public pressure terhadap penggunaan dana hutang luar negeri yang membebani rakyat untuk program peningkatan kwalitas udara bersih perkotaan Yogyakarta.

Kendala dan hambatan dalam menggelar berbagai kegiatan juga ada, mulai dari masalah koordinasi hingga persoalan teknis di lapangan. Pembenahan mesti selalu dilakukan dimulai dari masalah dan kendala yang dihadapi selama ini.

Salam lestari..

April 5, 2009 Posted by | 1 | Tinggalkan komentar